Muratara,- Sudah Berapa Bulan Air sungai Rupit dan sungai Rawas Keruh karna penambangan liar yang merusak kebersihan air sungai yang sangat di butuhkan masyarakat sekitaran sungai Rupit dan sungai Rawas
Akibat tercemarnya air sungai Rupit dan sungai Rawas, Hari ini Puluhan warga Desa Batu gajah baru melakukan aksi di sungai Rupit Memintak agar Aparat Penega Hukum(APH) dan pemerintah kabupaten Muratara segerah Menindak tegas, diduga penambang liar yang berofrasi di bantalan sungai tiku.
Medi Antoni jaya (36), sebagai peserta aksi menyampaikan saat sedang melakukan aksi pada Senin, (4/1/2021)
Medi menyebutkan, aksi ini kami lakukan Meminta kepada Aparat Penega Hukum (APH) dan pemerintah kabupaten Muratara agar segerah Menindak tegas yang di sinyalir adanya penambang liar yang berofrasi di sungai Tiku,
Menurut Medi, Karna akibat dari kegiatan yang dilakukan oleh penambang liar tersebut, akan menyebabkan air sungai Rupit menjadi keruh dan berlumpur,sehingga menyebabkan masyarakat yang ada di sepanjang aliran sungai Rupit dan sungai Rawas ,tidak bisah untuk menggunakan air tersebut,baik yang biasa untuk mandi,maupun untuk kebutuhan sehari-hari.
“Kami mintak kepada APH dan juga pemerintah kabupaten Muratara segera tindak tegas,adanya dugaan penambang liar dengan menggunakan alat berat yang berofrasi di sungai Tiku,Karna kalau tidak ada tindakan dari Pemerintah berarti pemerintah tutup mata,maka kami akan melakukan aksi yang lebih besar lagi,”kata medi yang penuh harap.
Medi, juga menegaskan ,akibat dari keruh nya sungai yang bercampur lumpur ini banyak warga yang di serang penyakit gatal-gatal,dan batuk-batuk,
“Saya sangat berharap kepada APH dan pemerintah daerah kabupaten Muratara agar segerah menyelesaikan persoalan ini, karna semenjak air sungai ini keruh banyak warga yang terserang penyakit gatal-gatal dan batuk, saya berkeyakinan ada dugaan terserang racun sianida yang berasal dari air raksa biasa digunakan untuk menyatukan Mas menjadi batangan, “Tutupnya. (AR)
_