Forum Pemuda Pembaharu Geram: Ruang Digital Muratara Tidak Boleh Dikuasai Provokator Berkedok Kritik

Muratara, Gerbangsumsel.com,- Forum Pemuda Pembaharu mengeluarkan pernyataan paling keras dalam beberapa bulan terakhir setelah beredar unggahan di media sosial yang berisi kata-kata kasar, penghinaan, dan serangan pribadi terhadap pimpinan daerah. Unggahan itu dinilai bukan lagi kritik, tetapi aksi provokatif yang sengaja memecah belah masyarakat Muratara.

Ketua Forum Pemuda Pembaharu, Padli Noviansyah (Gus Padli), tidak menutupi kemarahannya atas fenomena ini. Ia menegaskan bahwa para pelaku yang menyebarkan ujaran kebencian telah merusak marwah daerah dan memicu kegaduhan yang meracuni ruang diskusi publik.

> “Ini sudah kelewatan. Tidak ada alasan bagi siapa pun untuk memakai bahasa kotor dan menyerang pribadi. Itu bukan kritik — itu perilaku tidak beradab,” tegas Gus Padli.

Ujaran Kebencian Disebut Ancaman Serius Bagi Muratara

Gus Padli mengatakan bahwa ruang digital Muratara belakangan ini mulai dipenuhi oleh pihak-pihak yang dengan sengaja menyebarkan provokasi demi kepentingan tertentu. Ia menilai tindakan tersebut sebagai ancaman serius yang dapat merusak hubungan antarwarga, meruntuhkan kepercayaan publik, dan memperkeruh suasana daerah.

> “Kita tidak boleh membiarkan Muratara menjadi ladang kebencian. Provokator harus tahu diri—Muratara bukan tempat untuk menebar fitnah dan penghinaan,” ujarnya.

Ajakan Tegas: Tokoh Pemuda & Media Harus Berdiri di Garis Depan

Dalam seruan kerasnya, Gus Padli mengajak seluruh tokoh pemuda, aktivis, dan media online untuk bersatu melawan gelombang ujaran kebencian yang semakin brutal. Ia menegaskan bahwa para penyebar konten provokatif tidak boleh diberi ruang untuk membentuk opini sesat di tengah masyarakat.

> “Jangan beri ruang bagi akun-akun yang kerjaannya cuma memecah belah. Kita harus berada di garis depan untuk menjaga marwah Muratara,” katanya.

Ia menegaskan bahwa kritik terhadap pejabat publik boleh dan sah, namun ada batas etika yang harus dijaga. Begitu kritik berubah menjadi penghinaan dan serangan personal, maka itu adalah tindakan destruktif yang wajib dilawan bersama.

Forum Pemuda Pembaharu: Masyarakat Jangan Diam — Hentikan Penyebaran Konten Kotor

Forum Pemuda Pembaharu menegaskan bahwa warga Muratara harus bersikap lebih cerdas dan lebih berani menolak konten sampah digital. Masyarakat diminta tidak ikut menyebarkan unggahan yang bisa memicu kegaduhan, serta melaporkan akun-akun yang terbukti menebarkan kebencian.

> “Jangan jadi penonton. Lawan, tegur, dan tolak konten-konten kotor seperti itu. Muratara harus dijaga kehormatannya,” tegas Gus Padli. (AR)

_

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *