Potret (SAD) Muratara, Kehidupan Sudah Modern Hingga Anaknya Kuliah di Perguruan Tinggi

Muratara,- Sejumlah masyarakat Suku Anak Dalam (SAD) yang berada di kampung IV, Desa Muara Tiku, Kecamatan Karang Jaya, Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) hidup secara berkelompok.

Bahkan kehidupan mereka sudah bisa mengikuti proses belajar mengajar mulai dari tingkat Sekolah Dasar (SD) sampai ketingkat Menengah Atas (SMA), selain itu    mereka juga sudah ada yang memperoleh pendidikan hingga ke Perguruan Tinggi, Sabtu (27/03/2021).

Seperti yang Dijelaskan salah satu SAD Desa Muara Tiku bernama Rahmat (50) menyampaikan, anak saya berjumlah empat orang  semuanya sudah sekolah semua ada yang SD SMP SMA dan ada juga sudah Peguruan Tinggi.

“Anak saya kuliah di Universitas Bhinneka PGRI Tulung agung yang berada di Provinsi Jawa Timur,
dan sudah menyelesaikan kuliahnya di Jawa Timur dan mendapatkan gelar sarjana Srata 1 (S1). Bahkan dari hasil kuliah sekarang anak saya memperoleh pekerjaan sebagai tenaga Honorer di salah satu instansi wilayah Pemerintahan Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara), “Terangnya.

Lanjut Rahmat mengatakan keempat anak saya bisa kuliah, karena mendapatkan beasiswa dari program Bidikmisi atau program bantuan biaya pendidikan bagi calon Mahasiswa tidak mampu secara ekonomi dan memiliki potensi akademik.

Dengan kecanggihan teknologi sekarang ini, anak saya sering melakukan pencarian informasi di internet,”terang dia.

Setelah mendapatkan informasi dari Bidikmisi, lalu anaknya ikut mendapat, namun kabar baiknya anaknya lolos di program Bidikmisi. Sebab itulah kami bisa menyekolahkan anak sampai ke perguruan tinggi.

Sebabnya kita tau, mata pencarian suku dalam di Desa Muara Tiku ini, rata-rata ada yang sebagai penyadap karet, mencari bigar bambu, getah jernang dari buah rotan, berburu, meladang ditanah orang,Pencariannya disini tidak menetap,”Ujarnya.

Meski demikian, Masyarakat SAD disana mempertahankan budaya aslinya. Meski demikian, mereka juga sangat terbuka dengan pendatang atau tamu yang ingin melihat cara hidup masyarakat tersebut.

Karenanya, perkampungan sering saja didatangi pelancong bahkan ada stasiun TVRI Sumsel yang sengaja datang untuk membuat film kehidupan SAD disana.

kalau Suku Anak Dalam di Desa Muara Tiku seluruhnya terdata berjumlah kurang lebih sekitar 50 Kartu Keluarga (KK)”Kata Rahmat. (AR)

_

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *