OKU Timur, Gerbangsumsel.com,- Kisah sedih seorang bocah asal Dusun Bukit Napuh, Kelurahan Bukit Sari, Kecamatan Martapura, Kabupaten OKU Timur yang mengidap penyakit cairan di Otak terbaring lemas di rumah tanpa tersentuh bantuan dari Pemerintah.
Bocah yang di maksud bernama Kaka Aldiano (11), anak ketiga dari pasangan Eko Pranowo dan Muawanah (40) yang saat ini hanya terbaring lemas tanpa adanya pengobatan.
Muawanah ibu dari Kaka menceritakan, Kaka menderita penyakit ini sejak lahir. Dan sempat dilakukan pengobatan, namun terhenti semenjak suami nya meninggal dunia setelah mengalami kecelakaan pada tahun 2019 lalu.
Berbagai upaya telah dilakukan oleh orang tuanya. Mulai dari dirawat di rumah sakit, bahkan mencoba pengobatan alternatif agar penyakit Kaka bisa teratasi.
“Diumur 4 bulan sudah pernah dibawa ke Rumah Sakit Muhammad Hoesin Palembang sebanyak 4 kali, dan sering terapi di Rumah Sakit Martapura seminggu 3 kali, tapi semenjak ayahnya meninggal, saya tidak punya biaya untuk berobat,” ungkapnya seraya sesekali meneteskan air mata. Jumat (6/1/2022).
Setelah itu, Muawanah juga menjelaskan persoalan ekonomi yang menghimpit dirinya. Ia yang hanya berjualan sayur di pasar dan tidak pernah mendapatkan bantuan sama sekali dari pemerintah OKU Timur, bahkan untuk membayar BPJS pun ia tak mampu. Hingga merelakan putra kedua nya Hendri Prihantoro (17) harus putus sekolah.
”Semenjak saya ditinggalkan suami, belum pernah sekalipun mendapat bantuan dari pemerintah. Bagaimana mau membayar BPJS, anak kedua saya pun berhenti sekolahnya, karena tidak ada biaya,” keluhnya
Saat ini, uluran tangan dari pemerintah dan para dermawan sangat diharapkan oleh Muawanah demi kesembuhan sang buah hati. Dan bisa meringankan beban ekonomi yang di hadapinya. Yey
_