Muratara, Gerbangsumsel.com,- Masyarakat Desa Pauh dan Pauh 1 Kecamatan Rawas Ilir Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) mengenai proyek Irigasi (Parit) yang dibangun pada Tahun 2019 hingga saat ini belum selesai persawahan milik masyarakat.
“Dengan adanya keresahan para petani geram dengan parit bukanya menyerap air untuk persawahan malahan sekarang tidak mengaliri ke kepersawahan masyarakat, sehingga terancam kering dan gagal tanam tahun ini.
Akhirnya masyarakat Pauh dan Pauh 1 melalui Laskar Merah putih dan masyarakat petani menuntut agar pihak Dinas pertanian bertanggung jawab. Sabtu (24/04/2021)
“Dijelaskan Arsa Ketua Laskar Merah Putih mengatakan Masyarakat desa kami saat ini gagal melakukan tanam padi akibat sawah masyarakat mengering akibat di buatnya irigasi sejak tahun 2019 tak kunjung selesai yang tidak mengaliri air kepersawahan milik petani. Ini ada apa kenapa perencanaan pembangunanya bisa merugi petani di desa kami. Cetusnya geram.
Sawah milik masyarakat ini mencapai ratusan hektar ini dimana-mana proyek Tahun 2019-2020 tak ada yang beres, kami berharap dengan Bupati dan Wakil Bupati saat ini agar bisa mencari biang permasalahan dan siapa yang harus bertanggung jawab apa lagi sekarang petani benih padinya sudah di tanam mau di kemanakan, “Jelasnya
“Apalagi Pihak pertanian sudah memberi mesin penyedot air untuk lahan persawahan saat di mana dan untuk siapa apakah untuk pribadi orang saja.
Ibu Ade Selaku Kabid pertanian mewakilinya dari Pihak Dinas pertanian Kabupaten Muratara mengatakan saat di jambangi masyarakat di rumah kepala Desa Pauh 1 mengatakan. “Kami sudah memberi mesin penyedot air yang diperuntukkan Gapoktan dan Kelompok Tani alat ini untuk kepentingan orang banyak bukan untuk pribadi jelas saat saat bertemu petani desa Pauh hari ini Sabtu (24/04)”.
“Juherman Kepala Desa Pauh 1 menyampaikan Sebelum ada Pembangunan irigasi ini sawah masyarakat tidak pernah kering, sejak tahun 2019-2020 berjalanya pembangunan irigasi sawah masyarakat jadi mengering dan di pastikan gagal tanam, terima kasih pihak Dinas Pertanian sudah bisa hadir di desa Pauh 1 dan bertemu langsung para petani yang lahanya kering.
Mengenai ini kalau masyarakat kami gagal tanam masyarakat kami akan makan apa, sebab masyarakat kami ini berpenghasilan dari sawah inilah, apalagi kondisi perekonomian saat ini lagi sulit apalagi mata pecarian masyarakat sangat kurang, lahan pertanian mengering, perusahaan banyak mem PHK kan karyawan bagaimana ini.
“Pemerintah sebelum Pak Devi-Inayatullah pernah menjanji-janjikan untuk lumbung padi yang jadinya begini, jadi kami minta pihak Pertanian cek kelapangan langsung jangan cuma datang kesini sama saja bohong, kita cek sama-sama biar kedepanya bisa tahu jangan dampaknya cuma yang tau dengan kami pemerintah Desa Puah 1 saja. Ini jujur yang kami sampai di hadapan pihak Dinas Pertanian. “Keluh Pak Kades
Lanjutnya Kami mengajak Pihak Dinas Pertanian Kabupaten Muratara untuk berkerja sama mengatasi ini contohnya ini mulai dari 8 (Delapan) pembangunan irigasi (parit) dibangun tanpa surat hibah dari masyarakat pemilik lahan yang kena parit ini, sebab ada masyarakat menyampaikan langsung kepada kami akibat membangun parit tersebut tidak pernah berkoordinasi dengan kami Pemdes Pauh 1 ya ini jadinya.
“Jadi berharap kepada Pihak Dinas Pertanian agar mengatasi masalah ini hingga masyarakat kami bisa segera menanam padi kembali, menjadikan Desa Pauh 1 sebagai lumbung padi.Tutupnya. (AR)
_